Jumat, 31 Desember 2010

Secercah Suka di Balik Kekalahan Timnas Indonesia

Jakarta - Ada suka di balik kekalahan Tim Garuda malam ini. Wajah sumringah itu milik Ibu Nensi, warga asli Subang yang mengais rejeki di Ibukota sebagai pemulung.

"Seneng mbak, dapat banyak sampahnya," kata Nensi kepada detikcom usai pertandingan final leg 2 Piala AFF di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Rabu (29/12/2010) malam.

Sampah yang ia maksud tak lain adalah botol bekas air mineral dan kardus yang dibuang para suporter dan pedagang kaos, atribut lainnya. Nensi mengaku dari dua jenis sampah itu, bekas botol air mineral lah yang paling mahal harganya.

"Kalau botol sekilonya Rp 6 ribu, kalau kardus mah murah cuma Rp 2 ribu sekilonya," imbuhnya.

Nensi tak datang sendiri, ia bersama suaminya mengais sampah-sampah yang dibuang sembarang banyak orang. Tetangganya yang berprofesi sama pun menemani Nensi mengais rejeki di GBK ini.

Wanita setengah baya yang telah menjadi seorang pemulung selama 3 tahun itu mengaku sangat senang bila ada pertandingan berlangsung di GBK. Lalu apakah ia peduli dengan hasil pertandingannya? Oh tentu tidak.

Buktinya ketika ditanya apakah ia tahu hasil akhir skor timnas Indonesia melawan Malaysia, ia hanya tersenyum dan mengaku tidak tahu. Yang ia pikirkan hanyalah bagaimana caranya mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan sebelum diambil pemulung lainnya.

"Hasilnya lumayan lah mbak, cukup buat bayar kontrakan," kata Nensi sambil bercerita ia dan suaminya harus menyisihkan Rp 300 ribu setiap bulannya untuk membayar kontrakan.

Mungkin cerita Nency tadi hanyalah segelintir cerita suka dibalik duka dan kecewa kalahnya tim Garuda. Namun, ia dan keluarganya hanya berharap semoga pertandingan semacam ini sering digelar. Bukan demi hasil pertandingannya tapi demi sampah-sampah yang akan menghidupi mereka dan keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar